Sabtu, 13 Desember 2014

Bisa Naik Sepeda!

Sepeda Darojat sudah lama tidak disentuh. Tiba-tiba Darojat ingin naik sepeda lagi. Maka jadilah sepeda itu diperbaiki di bengkel. Tapi, roda kecilnya tinggal satu! Gimana?

"Nggak papa," kata Darojat.

Dua hari lalu, roda kecilnya copot. Dipasang lagi, copot lagi. Akhirnya kemarin siang Darojat berhasil naik sepeda tanpa roda kecil! Alhamdulillaah! Darojat resmi bisa naik sepeda!

Kamis, 20 November 2014

Belajar Membaca Gaya Darojat

Darojat, kini 4 tahun 4 bulan, sudah cukup lancar membaca dan menulis. Tidak pakai dipaksa, Darojat belajar sendiri cara membaca sejak umur 3 tahun. Penyebabnya karena mengikuti masnya belajar. Tampaknya begitu, ya, kakak belajar, adik juga belajar.

Darojat sendiri pada dasarnya suka 'belajar' dalam arti betah duduk menghadap buku dan pegang alat tulis, jadi proses belajar membacanya cepat. Meski betah belajar, sebetulnya Darojat mengenal huruf dan tertarik membaca bukan dari buku, tapi dari melihat sekitarnya. Pertama kali yang Darojat baca adalah merk mobil dinas ayahnya. P-A-N-T-H-E-R. Dari situ Darojat mulai tahu bahwa huruf bisa digabung-gabung sehingga bisa 'berbunyi'.

Sekali tahu yang disukai, Darojat pun diberi tantangan merk-merk mobil dan sepeda motor. Alhamdulillaah, tantangan itu dapat ditaklukkannya. Setahap demi setahap Darojat mulai bisa membaca, mulai dari per suku kata hingga menjadi satu kata utuh.

Tahap berikutnya adalah mengeja namanya. Berhubung namanya agak 'istimewa' yang menyebabkan banyak variasi namanya seperti yang pernah diceritakan di sini, Darojat diajari untuk mengeja namanya saat berkenalan dengan orang lain. "Aku Darojat. D-A-R-O-J-A-T."

Perkara menulis, Darojat sudah cukup lancar. Bahkan kadang sambil ngobrol pun dia bisa menulis kata-kata yang terlintas di pikirannya. Tapi...lucunya Darojat masih suka menulis terbalik. Dari kanan ke kiri. Baik menulis huruf (latin) maupun angka. Bahkan kadang menulisnya pun posisi buku tulis atau kertasnya terbalik. Wah...kok bisa ya? Ternyata ini adalah dampak dari kebiasaan mengamati masnya menulis. Biasanya Darojat mengamati masnya dari arah atas. Jadilah...

Off. Kelihatan, nggak?

Berhubung Darojat ini masih terlalu muda, meskipun ya akhirnya saat ini disekolahkan juga di TK, Darojat tidak digempur dengan latihan membaca terus-menerus. Kenapa? Karena Darojat harus bisa membaca dan memahami maksudnya. Jangan sampai Darojat bangga dengan kemampuannya membaca tapi tak paham artinya. Kan sudah banyak tuh yang bisa baca tapi tak paham maknanya. Contohnya ada rambu dilarang parkir tapi malah orang-orang parkir di situ.

Darojat tak cuma suka menulis di kertas atau buku, tapi juga di media lain. Di tembok? Oh, iya, jelas. Tapi ada juga di tempe! Apa?

Inilah penampakan TEH yang bisa digoreng versi Darojat. Tentu saja yang mengiris tempenya bukan Darojat, tapi idenya orisinal dari Darojat.

"Bu, bikin TEH, Bu."

Selesai dibuat, susunan hurufnya diubah-ubah.

"TEH. HET. THE," katanya sambil tertawa-tawa.

Darojaaat...Darojat...ada aja idemu!

Sabtu, 19 Juli 2014

1, 2, 4, 8

Suatu siang, Darojat yang sedang senang-senangnya belajar angka dan berhitung, lonjak-lonjak sambil berhitung. "1, 2, 4, 8. 1, 2, 4, 8".

Saya pun bertanya, "Lah kok 1, 2, 4, 8 to Dek?"
"Iya. Kan 1+1=2, 2+2=4, 4+4=8", kata Darojat.
Saya pun melongo takjub. Sudah masuk logika deret angka ya? Subhanalloh.

Sabtu, 10 Mei 2014

Kembali Ke Mana?

Suatu siang saya mengirim pesan singkat (SMS) kepada adik ipar saya alias tantenya Darojat. Lalu adik ipar saya membalas SMS saya disertai titipan salam untuk kedua keponakannya.

Saya pun menyampaikan salam itu kepada Darojat. Begini percakapannya:

Saya: "Adek dapat salam dari Tante Dindin. Salam kembali, ya?"

Darojat: "Kembali ke mana?"

Saya: *hening* lalu *tertawa*

Kamis, 06 Maret 2014

Aku Akan Selalu Bersama Ibu

Suatu hari saya berbincang-bincang dengan Darojat. Saya katakan kepadanya bahwa namanya bagus. Darojat, adalah kata yang juga sering muncul dalam Al-Quran, dalam beberapa bentuk, seperti 'darojaatun' dan 'darojaat'.

Lalu saya katakan kepadanya, "Ibu punya dua teman yang namanya ada 'Darojat'nya. Spontan Darojat tersenyum dan berkata, "Aku akan selalu bersama Ibu".

Ah, ya. Kata 'teman' baginya berarti selalu bersama.

Selasa, 07 Januari 2014

Gelembung Volcano

Darojat sangat bersemangat ketika mengetahui bahwa baking soda dapat dimanfaatkan untuk eksperimen. Mulanya saya mendapatkan informasi cara membuat efek gelembung volcano dari internet, yaitu tiruan semburan lava dari gunung yang sedang meletus. Namun kemudian saya melihat cara termudah dan tersederhana membuat efek gelembung volcano ini di salah satu episode Hi-5.

Aslinya, untuk membuatnya tampak seperti gunung meletus betulan, dibuat dulu 'gunungnya' berupa kerucut yang berlubang di tengahnya. 'Gunung' ini bisa dibuat dari adonan tepung dicampur air. Namun saya tidak membuatnya, hanya menekankan pada proses pembuatan gelembungnya. Perlu diingat pula, meski meniru semburan lava, percobaan ini tidak menimbulkan panas atau letusan sama sekali, sehingga aman untuk anak-anak

Berikut bahan dan alat yang diperlukan untuk membuatnya:
- 2 sdm baking soda
- cuka makan secukupnya
- wadah berupa gelas atau mangkok
- alas wadah

Caranya:

Taruh wadah di atas alas wadah.
Letakkan 2 sendok makan baking soda ke wadah. Tuang cuka ke dalam wadah. Gelembung pun muncul!

Untuk mendapatkan efek yang menarik, bisa ditambahkan sedikit sabun pencuci piring serta pewarna makanan merah atau jingga ke dalam cuka.

Mudah, bukan? Selamat bereksperimen!

Tiup Balon

Selesai dengan percobaan gelembung volcano, Darojat saya ajak untuk meniup balon tanpa meniupnya. Bagaimana caranya? Mudah, dengan baking soda dan cuka!

Bahan dan alat:
- 2 sdm baking soda
- cuka secukupnya
- balon
- botol kecil
- corong

Caranya:
Masukkan cuka ke dalam botol.

Masukkan baking soda ke dalam balon dengan bantuan corong.

Pasang balon di mulut botol.

Pastikan botol dalam keadaan tegak lalu pegang ujung balon dan tegakkan hingga baking soda turun ke botol.

Segera akan terjadi reaksi dan balon tertiup.

Reaksi akan berhenti ketika cuka habis bereaksi.

Mudah, bukan? Selamat mencoba!

© dunia darojat
Maira Gall